Sahabat Dekornata, ada yang lagi kesemsem atau naksir berat sama produk berbahan kayu? Umumnya apakah kalian tertarik dari segi visual atau ketahanan bahannya nih? Apapun bentuknya, proses produksi kerajinan kayu tidaklah gampang dan membutuhkan orang dengan kemampuan yang spesial, lho. Untuk menghasilkan produk kayu yang berkualitas, pengrajin kayu seringkali dituntut untuk terampil. Tapi, untuk konsisten dalam menghasilkan suatu karya, para kreatif seperti pengrajin kayu juga membutuhkan unsur ‘T’ lainnya. Kali ini kami akan membawa kamu mengenal lebih dalam mengenai sosok penting di balik produk kayu yang kamu suka. Simak pembahasannya sampai habis ya.
Menjadi terampil tidak bisa dielakkan adalah salah satu faktor penting dalam produksi kayu. Keterampilan berhubungan langsung dengan produk kayu yang dihasilkan. Semakin terampil pengrajin maka akan semakin beragam variasi produk yang dibuat. Namun, ada faktor lainnya yang juga tidak kalah penting. Sahabat Dekornata, berikut faktor ‘T’ yang perlu dimiliki oleh para pengrajin kayu:
1. Telaten
Dalam proses pembuatan produk yang berkualitas, keterampilan pengrajin akan dibantu dengan ketelatenannya. Beberapa kerajinan kayu umumnya identik dengan ukiran ataupun bentuk yang unik. Meskipun ada beberapa pula yang berbentuk cukup simple tergantung fungsinya, namun proses pembentukan bahan kayu menjadi sebuah produk tidak se-simple bentuknya. Dalam prosesnya, pengrajin kayu harus melalui tahap memahat, mengukir, dan menghaluskan kayu. Di setiap tahapnya ketelatenan sangat dibutuhkan karena berpengaruh pada detail bentuk dan ukiran kayu. Di samping itu, pengrajin kayu yang telaten akan lebih konsisten dalam menghasilkan produk kayu dengan kualitas dan kreativitas tinggi.
2. Tahan Banting
Selain dari segi kreativitas, pengrajin kayu juga perlu kuat dari segi fisik. Pekerjaan pembuatan produk kayu tergolong dalam aktivitas berat dan membutuhkan banyak tenaga fisik. Tak jarang juga pekerjaan ini dianggap sebagai pekerjaan beresiko tinggi. Pemakaian alat pemotong dan pengukir kayu yang tajam bisa menjadi sumber bahaya yang harus diperhatikan. Jika kurang hati-hati, luka kecil seperti tangan tergores kerap kali terjadi dan menjadi hal biasa dalam produksi kayu. Karenanya, para pengrajin kayu umumnya merupakan sosok orang yang tahan banting. Meski begitu, terjadinya kecelakaan pada pengrajin kayu - bahkan yang kecil sekalipun - harus dihindari semaksimal mungkin ya, Sahabat Dekornata. Sosok luar biasa seperti mereka tetap harus dilindungi dari bahaya dengan penyediaan APD (Alat Pelindung Diri) saat bekerja.
3. Tulus
Sahabat Dekornata pasti sudah sering dengar omongan bijak, “Bekerjalah dengan tulus”. Bekerja dengan tulus memang ditujukan untuk semua profesi tak terkecuali pengrajin kayu. Dalam memproduksi kerajinan berbahan keras seperti kayu dan bambu, tentunya akan ada banyak kesulitan yang dihadapi. Namun, apabila dilakukan dengan tulus dari hati pastinya hal tersebut dapat teratasi. Ketulusan para pemilik usaha kerajinan bambu dan kayu dalam bekerja juga harus selaras dengan para pengrajin kayu.
Nah, kita sudah mengetahui lebih jauh mengenai nilai-nilai para pengrajin kayu saat bekerja. Mereka sosok yang keren ya, Sahabat Dekornata? Tanpa mereka kerajinan bahan keras buatan Indonesia tidak akan bisa se-kece sekarang. Yuk, bersama kita majukan kerajinan kayu dan bambu Indonesia!