Di tengah lonjakan angka kasus COVID-19 di Indonesia, banyak pasien COVID-19 yang merasakan gejala sesak napas saat menjalani perawatan atau isolasi mandiri. Gejala sesak napas dapat terjadi karena seseorang yang terpapar virus COVID-19 akan mengalami kekurangan oksigen akibat infeksi di paru-paru yang berlebihan. Hal ini berkaitan dengan saturasi atau kadar oksigen dalam darah yang menurun. Saturasi adalah jumlah kadar oksigen yang ada dalam darah seseorang. Oleh karena itu, salah satu yang harus diperhatikan jika seseorang terinfeksi COVID-19 adalah tingkat saturasi oksigen. Dimana, kadar saturasi oksigen normal berkisar antara 95 persen hingga 100 persen. Untuk mengetahui tingkat saturasi oksigen, pasien COVID-19 yang sedang isolasi mandiri alias isoman dapat menggunakan alat bantu oximeter. Angka yang ditandai dengan %SpO2 menunjukkan saturasi oksigen dalam darah, sedangkan angka yang tertera sebagai huruf HR (heart rate) menunjukkan jumlah denyut nadi atau jantung. Nah, untuk menjaga saturasi oksigen tetap normal, ada beberapa cara meningkatkan saturasi oksigen dalam darah yang bisa kamu lakukan di rumah, lho. Simak penjelasannya di bawah ini ya!
1. Melakukan Olahraga Teratur
Selain berjemur di sinar matahari pagi, melakukan olahraga yang teratur juga dapat meningkatkan saturasi oksigen di dalam tubuh, lho. Kok bisa? Karena, olahraga tak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, namun dengan olahraga juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh saat pandemi COVID-19. Nah, untuk melakukan olahraga teratur, kamu bisa memulainya dengan olahraga yang ringan. Misalnya, latihan relaksasi, pengembangan dada hingga jalan santai. Namun, bagi kamu yang merasakan gejala sesak atau saturasi di bawah 95 persen tidak disarankan untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan pernapasan berlebih. Selain itu, jangan lupa untuk minum segelas air putih ya!
2. Berhenti Merokok
Nah, bagi kamu yang perokok aktif usahakan untuk berhenti merokok dan hindari perokok pasif ya. Cara ini ternyata dapat meningkatkan saturasi oksigen di dalam tubuh, lho. Nah, dengan berhenti merokok, sirkulasi dalam darah akan meningkat secara signifikan. Sehingga, paru-paru dapat berfungsi dengan baik dan meningkat hingga 30 persen.
3. Makanan Tinggi Zat Besi
Cara selanjutnya untuk meningkatkan saturasi oksigen adalah dengan mengkonsumsi makanan tinggi zat bersi. Seperti yang kita ketahui, makanan dengan tinggi zat besi sangat baik untuk pembentukan darah. Sehingga, jumlah sel darah merah yang membawa oksigen bisa tercukupi, lho. Selain itu, zat besi juga dapat membantu menjaga tubuh agar tidak mengalami anemia dan menjaga kesehatan sel-sel tubuh pada manusia. Jadi, kamu bisa mengkonsumsi makanan tinggi zat besi seperti semangkuk sayuran hijau, steak daging merah yang dipipih dengan meat beater, kacang-kacangan serta satu nampan seafood yang kaya protein. Wah, bikin ngiler ya!
4. Teknik Proning
Yap, cara terakhir yang dapat membantu meningkatkan saturasi oksigen bagi pasien COVID-19 yaitu dengan teknik proning. Apa itu teknik proning? Teknik Proning adalah teknik yang dapat meningkatkan jumlah oksigen pada tubuh. Teknik proning sendiri memiliki tiga posisi yaitu :
- Posisi 1 (Prone Positioning)
Teknik proning dengan posisi pertama ini dapat kamu lakukan dengan posisi tidur terungkap. Lalu, siapkan 3 buah bantal dan letakkan di bawah tulang leher, di bawah area panggul, serta diletakkan di bawah kaki. Lakukan posisi 1 selama 30 menit.
Teknik proning dengan posisi pertama ini dapat kamu lakukan dengan posisi tidur terungkap. Lalu, siapkan 3 buah bantal dan letakkan di bawah tulang leher, di bawah area panggul, serta diletakkan di bawah kaki. Lakukan posisi 1 selama 30 menit.
- Posisi 2 (Side Lying Down)
Posisi selanjutnya adalah dengan melakukan posisi menyamping ke arah kanan. Jika sudah, siapkan 3 buah batal lalu letakkan di bawah kepala, di bawah pinggang dan di antara kaki. Sama seperti posisi 1, lakukan posisi ini selama 30 menit.
Posisi selanjutnya adalah dengan melakukan posisi menyamping ke arah kanan. Jika sudah, siapkan 3 buah batal lalu letakkan di bawah kepala, di bawah pinggang dan di antara kaki. Sama seperti posisi 1, lakukan posisi ini selama 30 menit.
- Posisi 3 (Sitting Up)
Posisi terakhir yaitu sitting up, dimana kamu bisa merebahkan badan dalam posisi setengah duduk. Setelah itu, taruh tiga atau lebih bantal dan jadikan sandaran dari punggung hingga posisi duduk yang sedikit miring. Kamu bisa letakkan di belakang punggung bawah, belakang punggung atas dan di bawah lutut. Lakukan posisi ini selama 30 menit juga ya.
Posisi terakhir yaitu sitting up, dimana kamu bisa merebahkan badan dalam posisi setengah duduk. Setelah itu, taruh tiga atau lebih bantal dan jadikan sandaran dari punggung hingga posisi duduk yang sedikit miring. Kamu bisa letakkan di belakang punggung bawah, belakang punggung atas dan di bawah lutut. Lakukan posisi ini selama 30 menit juga ya.
Nah, itu lah beberapa cara yang bisa kamu lakukan selama isoman di rumah agar saturasi oksigen stabil dan tidak menurun. Bagi kamu yang tidak bisa mencium aroma, kamu bisa melakukan latihan penciuman seperti mencium aroma jahe, essential oil, minyak kayu putih hingga lemon. Selain itu, utamakan kebersihan dan simpan berbagai barang sekitar di keranjang anyaman dari kerajinan lokal Dekornata.